06 Desember 2019

Sinopsis A little room for hope episode 1

Episode 1

Dipagi hari sebuah berita yang sedang viral hingga pelosok desa dinegara Jepang, yaitu tentang penculikan seorang gadis berusia 14 tahun. Ibu dan ayahnya melakukan konferensi pers untuk mengumumkan anaknya yang hilang.

Disaat yang sama di sebuah ruangan si gadis yang diculik dan oni-chan (si penculik) sedang menonton berita tentang dirinya disebuah stasiun televisi. Si gadis mengatakan pada oni-chan bahwa orang tuanya sangat pandai berakting dan berpura-pura khawatir padanya, padahal selama dirumah dia selalu mendapatkan siksaan dari ibunya.

Didinding ruangan itu banyak sekali ditempel foto si gadis yang diculik itu, kemungkinan oni-chan sering menguntit si gadis dan mencuri foto-fotonya. Si gadis mengajak oni-chan bermain game, jika mereka berdua bisa bebas mereka memutuskan untuk menikah, dan jika mereka tertangkap oleh polisi atau orang tua si gadis mereka akan mati bersama.

Oni-chan akan pergi berbelanja kesupermarket untuk membeli bahan makanan untuk dimasak, oni-chan menawari si gadis ingin dibuatkan masakan apa. Mendengar itu si gadis sangat bahagia,itu baru pertama kalinya ada orang yang mau memasakkan makanan untuknya. Lalu si gadis meminta apa saja yang dia inginkan pada oni-chan. Si gadis sedang membayangkan saat dia akan bunuh diri di sungai, disaat yang sama oni-chan datang untuk menyelamatkannya dan mengajaknya untuk tinggal bersama. Jadi oni-chan tidak berniat menculik si gadis, melainkan menyelamatkan si gadis tersebut.

Sepulang berbelanja oni-chan keluar dari supermarket dan ada petugas polisi yang sedang melakukan operasi untuk misi menemukan si gadis yang diculik. Nampak polisi agak curiga pada oni-chan dan disuruh berhenti dan diperiksa, beruntung oni-chan lolos saat pemeriksaan.

Sepulang berbelanja si gadis mengatakan pada oni-chan bahwa dia boleh memanggil namanya,namun si gadis meminta pada oni-chan supaya memberinya nama baru dan tidak mau dipanggil dengan nama yang diberikan oleh orang tuanya supaya bisa melupakan orang tuanya yang selalu menyiksanya.

Oni-chan memberinya nama sachi yang diambil dari kalimat kanji yang berarti "bahagia". Oni-chan berharap semoga kelak kehidupan sachi selalu dipenuhi dengan kebahagiaan.

Melihat rambut Sachi yang berantakan, oni-chan bertanya apakah Sachi memotong rambutnya sendiri. Ternyata rambut Sachi dipotong oleh teman sekelasnya yang jahat dan sering merisak (bully) Sachi semasa disekolahan. Saat memotong rambut, oni-chan melihat luka memar dipunggung Sachi.

Saat memotong rambut, oni-chan mengarahkan gunting itu kewajah Sachi dan mengatakan "apakah kau tidak takut padaku,kita baru kenal jika aku menyakitimu bagaimana?. Sachi pun menjawab "aku tidak takut pada apapun, karena aku selalu mengalami hal-hal yang mengerikan dan itu biasa terjadi padaku" sahut Sachi.

Diruang kelas dua teman Sachi yang sering merisaknya sedang membicarakan kasus penculikan Sachi, bukannya kasihan atau merasa bersalah malah mereka tersenyum bahagia atas penculikan Sachi. Disaat yang sama pak guru mendengarkan pembicaraan mereka dan bertanya tentang Sachi pada mereka, bukannya dijawab malah mereka acuh dan meninggalkan pergi. Dibangku tempat duduk Sachi terdapat tulisan "matilah" yang ditulis oleh teman Sachi yang merisaknya.

Oni-chan memasakkan banyak makanan untuk Sachi dan Sachi sangat bahagia dan memakannya dengan lahap. Lalu Sachi membayangkan saat orang tuanya memberinya makanan padanya dengan cara tidak benar dan memperlakukannya seperti hewan.

Sachi mengajak oni-chan foto berdua dan mengajaknya untuk mengganti foto yang didinding diganti dengan foto mereka berdua.

Dua orang polisi sedang memeriksa rekaman CCTV disebuah tempat dan mendapatkan titik terang tentang keberadaan Sachi. Bersambung.....



lanjut episode 2 ada di link dibawah ini gan....




Tidak ada komentar:

Posting Komentar