08 Juli 2021

Sinopsis A little room for hope episode 2

EPISODE 2

 Pagi hari Sachii sedang menonoton acara televisi dan Oni-San sedang memasak, Sachii melihat acara televisi rekomendasi tempat kencan di daerah Yokohama. Lalu Sachii mengajak Oni-San untuk pergi kencan, Oni-San mengatakan pada Sachii bahwa diluar sana banyak orang dan banyak sekali CCTV. Sejenak Sachii berfikir bahwa yang dikatakan Oni-San benar, dan jika keluar kalau sampai tertangkap rencana mereka untuk menikah bakalan gagal.

Oni-San berfikir sejenak dan mengajak Sachii untuk pergi berkencan,alangkah bahagianya Sachii mendengar hal itu. Tapi Oni-San akan mengajak Sachii ketempat yang jarang ada CCTV nya,dan mengatakan janji pada Sachii agar dia tidak boleh jauh-jauh dari pantauan Oni-San. Oni-San dan Sachii berjanji dengan mengaitkan jari kelingking satu sama lain,dan Oni-San berkata pada Sachii jika ia melanggar janji itu dia harus menelan seribu jarum dan memotong jari kelingkingnya.

Mendengar hal itu Sachii terkejut dan bertanya balik pada Oni-San kalau Oni-San berbohong apakah dia juga harus menelan seribu jarum juga,Oni-San menyahut kalau Oni-San tidak akan melakukan hal yang tidak disukai oleh Sachii.

Dikediaman orang tua Sachii,dua orang Polisi menunjukan foto rekaman CCTV yang menunjukan bahwa Sachii sempat terekam melewati sebuah jalan. Ibu Sachii mengatakan pada Polisi pasti seseorang telah menculik anaknya,tapi Polisi mengatakan bahwa itu belum pasti sebuah penculikan. Tapi ibu Sachii malah marah dan menyuruh Polisi untuk segera menemukan putrinya.

Sachii dan Oni-San bersiap-siap untuk pergi kencan,Sachii menyamar sebagai laki-laki supaya tidak diketahui orang dengan memakai topi dan kacamata. Oni-San mengatakan jika dandanan Sachii sangat cocok untuknya. Saat akan berangkat Sachii menghentikan Oni-San untuk menunggunya satu menit lagi dan Sachii minta ijin apakah dia boleh memegang tangannya,Oni-San megijinkannya dan mengatakan bahwa dia juga sebenarnya takut.

Sachii dan Oni-San mampir ke warung mainan dan jajan anak-anak. Sipemilik warung mengatakan pada Oni-San dan Sachii untuk mampir,pemilik warung mengatakan anak kecil pada Sachii. Lalu Sachii berbisik pada Oni-San bahwa penyamarannya berhasil. Pemilik warung mengangluh pada Oni-San dan Sachii bahwa beberapa hari ini warungnya sepi belum ada anak-anak mampir jajan diwarungnya sejak ada berita penculikan.

Pemilik warung mengatakan kalau penculiknya pasti  sangat menyeramkan dan kejam dan membuat Sachii tidak nyaman,namun Oni-San menyahut dan berharap semoga si gadis yang diculik bisa mendapatkan kebahagiaannya sesegera mungkin.

Saat dijalan Sachii berpapasan dengan dua teman sekolah Sachii yang merisaknya disekolah,salah satu teman Sachii agak curiga kalau itu dia mirip Sachii. Mereka mendekat dan membuat Sachii ketakutan,untung Oni-San langsung menutupi Sachii dan mengatakan kalau dia adiknya. Akhirnya mereka berdua pergi sambil mengatakan sesuatu yang sangat menyakitkan Sachii.

Sahii mengatakan pada Oni-San kalau mereka berdua adalah teman sekolahnya dan meminta maaf kalau Sachii sudah mengganggu kencannya. Oni-San menyahut kalau kehadiran Sachii tidak mengganggunya,dan Oni-San sangat peka akan perasaan Sachii.Sachii berusaha menutupi kesedihannya pada Oni-San,namun Oni-San berkata "jika itu menyakitkan bagimu katakanlah padaku maka aku akan membantu meringankan setengah dari bebanmu".

Polisi mendatangi sekolahan Sachii dan mencari informasi sedetail mungkin tentang Sachii,Polisi bertanya tentang bagaimana Sachii di sekolahan dan tentang keluarganya. Pak Guru mengatakan kalau Sachii adalah murid yang baik dan tidak ada masalah dengan lingkungan sekolah dan keluarga (sepertinya ada sesuatu yang ditutupi oleh Pak Gurunya Si Sachii).

Di perjalanan pulang Sachii mengatakan kalau Sachii beruntung bertemu dengan Oni-San dan dia adalah orang pertama yang memberikan Sachii kebahagiaan. Sachii mengatakan kalau dia sangat benci matahari terbenam, namun setelah bertemu dengan Oni-San perlahan-lahan dia mulai menyukainya.

Flashback ke kehidupan Sachii sebelumnya,orang tua Sachii sangat menuntut Sachii dengan kecerdasan yang sempurna. Sedangkan disekolah Sachii dirisak oleh teman sekelasnya. Sang guru mendekati Sachii dan mengatakan kalau ada masalah ceritakan saja padaku dan Pak Guru siap membantunya. Benar saja,setelah pulang sekolah Sachii menemui Pak Guru di sebuah gudang di Sekolahan. Tanpa disangka Guru yang seharusnya melindungi muridnya malah juga memanfaatkan penderitaan Sachii dan melakukan tindakan asusila pada Sachii. Sungguh miris kehidupan Sachii,selain tidak diterima dilingkungan sekolah dan keluarga Sachii juga disakiti oleh Gurunya sendiri.

Saat melewati jembatan tiba-tiba Sachii melompat kesungai dan akan melakukan aksi bunuh diri,untungnya Oni-San gercep dan bisa menyelamatkan Sachii. Oni-San memarahai Sachii mengatakan supaya tidak lagi melakukan hal-hal bodoh seperti tadi dan Oni-San berjanji akan membahagiakan Sachii selama sisa hidupnya.

Sachii memutuskan untuk merubah ruangan kebahagiaannya yang tadinya berisi gambar Sachii diganti dengan gambar dirinya dan Oni-San supaya ruangan itu diisi kebahagiaan dirinya dan juga Oni-San.

bersambung......

Tidak ada komentar:

Posting Komentar