15 Juli 2021

Sinopsis A little room for hope episode 5

 Episode 5

Dalam perjalanan Sachii memetik bunga,Sachii mengajak Oni-San kesebuah gedung yang merupakan bekas bangunan hotel. Didalam ruangan hotel dulunya ada bekas ruang untuk acara resepsi pernikahan masih lengkap dengan meja dan kursi. Sachii mengajak Oni-San menikah diruangan tersebut,sejenak Oni-San tertegun kaget mendengar ucapan Sachii.


Sachii mengatakan pada Oni-San alasan mengapa foto berdua dengan Sachii yang tertempel ditembok dicopot semua,ujar Sachii foto itu digunakan sebagai jimat kalau terjadi apa-apa dengan Sachii, Sachii masih memiliki kenangan sehari-hari dengan Oni-San. Sachii percaya dengan foto itu Oni-San bisa melindunginya secara jarak jauh.


Pak guru dikantor polisi dan sedang diintrogasi, polisi mengatakan banyak murid yang pernah melihat Sensei(pak guru) berduaan dengan Sachii. Namun Sensei menampik kalau dia dan Sachii adalah guru dan murid itu wajar saja. Polisi menunjukan bukti foto kalau Sensei akan melakukan pelecehan pada Sachii dan ada bukti tentang vidio yang viral disebuah situs vidio yang mengaku sebagai penculik Sachii juga terupload di komputer Sensei,tapi Sensei juga mengelak kalau dia hanya dijebak oleh Sachii dan penculik aslinya.


Sachii mengatakan pada Oni-San bahwa Oni-San tidak berniat untuk menculik Sachii dan Oni-San adalah orang pertama yang mengatakan cinta pada Sachii,tapi Oni-San mengelak kalau dia memang berniat menculik Sachii karena dia adalah penguntit Sachii. Namun saat Sachii terjebak bersama Sensei Oni-San datang menolongnya Sachii mulai agak percaya kalau Oni-San menyukainya. Lalu Sachii mengajak Oni-San menikah dengannya.


Ayah dan Ibu Sachii sedang makan malam,mereka membahas Sensei yang telah ditangkap namun Sachii belum ditemukan juga. Ayah Sachii meminta cerai kalau Sachii ditemukan dan tindakan Istrinya ketahuan polisi kalau dia sering menyiksa Sachii dan jangan mengharapkan kompensasi darinya karena itu salahnya sendiri.


Sachii menagih janji pada Oni-San kalau Oni-San akan membuatnya bahagia dan Sachii menyuruh Oni-San untuk mengatakan itu sungguh-sungguh dan berikrar pada pernikahannya. Oni-San mengira kalau ini hanya pura-pura,namun Sachii ternyata mengharapkan kebahagiaan lebih ke Oni-San.


Akhirnya Oni-San mengatakan yang sejujurnya pada Sachii bahwa dia memang tidak berniat menculik Sachii. Oni-San bilang kalau dia bicara kebenaran tentang dirinya dia tidak pantas sebagai Oni-San nya Sachii.


Dihari-hari sebelum penculikan,Oni-San berjalan sambil menggunakan headset dan ditabrak oleh Sachii yang berjalan dengan pandangan kosong dan menjatuhkan HP Oni-San hingga layarnya pecah. Sachii hanya terdiam melihatnya dengan pandangan kosong dan berlalu pergi.


Oni-San bekerja sebagai buruh bangunan,namun gajinya sangat sedikit dan membayangkan seseorang(entah ayah atau siapanya Oni-San) mungkin sudah meninggal dan Oni-San tidak bisa membayangkan hidup tanpanya dan berniat ingin bunuh diri saja.


Saat dijalan Oni-San melihat Sachii sedang dirisak oleh temannya,bukannya menolong Oni-San malah mengambil foto Sachii yang sedang dirisak. Oni-San tidak bisa kepada teman Sachii yang merisaknya,melihat Sachii yang tidak peduli pada lingkungannya dan dirinya sendiri saat itu terbayang oleh Oni-San kalau dirinya melihat Sachii dan bercermin pada kehidupannya kalau mereka berdua itu mirip. Dan Oni-San mengatakan kalau dia membenci Sachii.


Dan mulai saat itu Oni-San mulai mengikuti Sachii dan diam-diam mengambil fotonya lalu mencetak dan ditempelkan ditembok apartemennya. Saat mengambil foto Sachii Oni-San melihat ada sesuatu seperti luka lebam dileher Sachii lalu dizoom dan ternyata tubuh Sachii penuh dengan luka lebam.


Malam hari Sachii pulang kerumah,saat itu Oni-San berhenti mengikutinya dan akan pulang. Baru selangkah Oni-San mendengar kegaduhan dari dalam rumah Sachii dan membayangkan luka lebam yang ada ditubuh Sachii.


Oni-San bilang kalau dirinya dan Sachii sama,sama-sama tidak punya tempat untuk bernaung dan ingin mati namun takut untuk bunuh diri. Makannya Oni-San sangat membenci Sachii karena sama dengan dirinya. Bersambung....


Episode 6

Tidak ada komentar:

Posting Komentar